Articles

Peluang Ekonomi Hijau dengan Teknologi Menuju Green Jobs

Ditengah krisis iklim yang semakin nyata, green job datang dengan harapan baru untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi, green jobs dapat menciptakan peluang besar untuk para tenaga kerja. Bagaimana teknologi dapat menjadi senjata rahasia dalam mewujudkan potensi ekonomi hijau ini.

Dalam mewujudkan potensi kerja hijau bukanlah hal yang mudah, perubahan paradigma yang mendalam pada kebijakan, investasi, dan perilaku masyarakat adalah hal yang sangat di perlukan. Sebagai bagian penting dari transformasi jaman sekarang, teknologi harus dapat menangani masalah penting seperti efisiensi energi, pengurangan emisi karbon dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Tidak hanya harus transisi menuju ekonomi hijau mampu membuat lapangan kerja yang layak dan inklusif, tetapi juga harus memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat. Bagaimana kita dapat mempercepat transisi ini.


"Menurut saya, dalam mempercepat transformasi berkelanjutan para petani ataupun pekerja hijau dapat di berdayakan dengan para pihak terkait seperti pemerintah, Dinas Lingkungan Hidup ataupun NGO yang berkaitan dengan green jobs untuk melakukan edukasi atau pemahaman kepada para pekerja untuk menggunakan teknologi agar bekerja lebih efisiensi dan cepat untuk hasil maksimal."


“Ruang Terbuka Hijau merupakan hal yang utama yang memiliki fungsi dan manfaat khususnya untuk perekonomian masyarakat. Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia dalam hal keanekaragaman hayati darat setelah berhasil menempati urutan pertama dalam keanekaragaman hayati laut” (Afiff, F,2012) dalam (MM, Mareta Maulidiyanti. S.Sos,, 2024). Indonesia terus menghadapi tantangan untuk meningkatkan pembangunan sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan permasalahan ekosistem melalui penerapan ekonomi hijau. Indonesia terus menghadapi tantangan pembangunan yang semakin besar sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan permasalahan ekosistem melalui penerapan ekonomi hijau. Oleh karena itu semua pihak yang dapat mendukung perekonomian terhadap green job perlu didorong untuk melakukan kegiatan keberlanjutan ramah lingkungan. (Erwinsyah, E, 2021)


Ekonomi hijau merupakan sistem perekonomian yang rendah karbon, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan inklusif secara sosial. Dalam perekonomian hijau, pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan didorong oleh investasi pemerintah dan swasta pada kegiatan ekonomi, infrastruktur dan aset yang memungkinkan pengurangan emisi karbon dan polusi, peningkatan efisiensi energi dan sumber daya, serta pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem. Sepanjang tahun 2023, kinerja dan prospek ekonomi perkenonomian nasional tetap solid meskipun di tengah ketidakpastian global. Stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dan pemulihan ekonomi terus berlanjut, dengan inflasi yang terkendali hingga akhir tahun. Pertumbuhan ekonomi juga tetap baik ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan eratnya sinergi kebijakan ekonomi nasional yang konsisten dan terukur. (Buku LPI 2023). Ekonomi hijau juga menjadi salah satu butir penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin ke-8 yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.


Teori ekonomi hijau menjelaskan bagaimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan mengembangkan sektor ramah lingkungan dapat dilakukan dengan program teknologi untuk perkembangan energi terbarukan seperti peristiwa alam, perkebunan organik, dan pembangunan energi. Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa lingkungan yang sehat dan berkelanjutan merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Teori ekonomi hijau mengakui bahwa aktivitas ekonomi dan pembangunan harus dilakukan untuk melestarikan dan memperbaiki lingkungan alam.


Teori ini menekankan perlunya mempertimbangkan dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan ekonomi. dan mendukung penggunaan teknologi dan sumber daya yang lebih ramah lingkungan. Konsep ekonomi hijau mendorong pengelolaan sumber daya keberlanjutan dan membatasi penggunaan sumber tidak terbarukan. Fokus pertumbuhan ramah lingkungan mempercepat investasi dan inovasi yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan memberikan peluang ekonomi baru.


Pembangunan berkelanjutan adalah pandangan bahwa pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan hal ini harus dilakukan secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang. Ekonomi hijau adalah konsep yang menggabungkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dimana pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus dibarengi dengan pelestarian lingkungan dan pengurangan dampak negatif terhadap ekosistem. Untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak merusak lingkungan, teori pembangunan berkelanjutan yang sangat penting, sebagai contoh pentingnya teknologi dalam penggunaan sumber daya berkelanjutan bahwa produksi lebih cepat dan efisiensi serta tidak merusak lingkungan. Pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan mendorong penggunaan energi bersih seperti energi terbarukan dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Pengembangan sosial dan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan adalah tujuan dari teori pembangunan berkelanjutan hijau. (Susila,W., & Hukom,A, 2023)


Dari data Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada (Retnosuryandari, 2024) dikutip ada lima prinsip ekonomi hijau yaitu:

  1. Kesejahteraan (well-being): Ekonomi hijau memberikan seluruh masyarakat untuk menciptakan dan merasakan kesejahteraan
  2. Keadilan (Justice): Ekonomi hijau mendorong kesetaraan pada semua kalangan generasi untuk memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkelanjutan
  3. Planetary Boundaries: Ekonomi hijau dapat menjaga, mengoptimalkan dan berinvestasi pada alam dengan mengelola sumber daya alam dengan prinsip sirkularitas.
  4. Efisiensi dan Kecukupan (Efficiency and Sufficiency): Mendorong kebutuhan pangan atau konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
  5. Good Governance: Dapat menciptakan integrasi dinamis antar lembaga berdasarkan ilmu pengetahuan umum maupun lokal yang relevan.


Peluang pertumbuhan lapangan kerja dapat mendorong potensi masyarakat bagi energi terbarukan, dapat mengefisiensi energi ataupun pengelolaan limbah. Dengan opini bahwa investasi dapat menciptakan tenaga kerja terampil dalam berbagai bidang seperti pemeliharaan panel surya maupun turbin. Terdapat banyaknya limbah pabrik ataupun rumah tangga yang dapat dilakukannya daur ulang limbah. Ada beberapa alat yang teknologi yang dapat diguankan oleh para pekerja green job yaitu solar panel (panel surya), alat ukur kelistrikan, drone pertanian, sensor tanah, traktor dan laiin-lain.


Dari penerapan kerja hiau dengan teknologi yang harus dilakukan para masyarakat adalah menerima pengetahuan dari pemerintah atau organisasi Green Job yang dapat mengarahkan terkait peluang kerja apa saja yang dapat dilakukan para kerja hijau menggunakan teknologi.


"Pengalaman yang saya rasakan di salah satu desa yang berada dikuningan mereka para petani kebun maupun sawah dapat memanfaatkan tekonoligi terbarukan seperti traktor, mesin alat pengukur untuk bekerja yang lebih efisien dan cepat dengan hasil yang maksimal."


Teknologi hijau dalam arsitektur telah menjadi fokus utama dalam menciptakan bangunan ramah lingkungan. Tujuan utama dari teknologi ini adalah untuk mengurangi dampak negatif bangunan terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi energi. Dalam pengembangan teknologi hijau tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat membantu pemilik bangunan menghemat uang dalam jangka panjang dengan mengurangi biaya.

Oleh karena itu, penggunaan teknologi hijau tidak hanya menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan secara fisik, tetapi juga menanamkan kesadaran dan budaya keberlanjutan di masyarakat. Ini menekankan betapa pentingnya mengambil pendekatan yang mencakup semua aspek—sosial, ekonomi, dan lingkungan—dalam perancangan bangunan yang bertahan lama.Dalam dunia modern, urbanisasi yang cepat telah menyebabkan permintaan akan infrastruktur dan perumahan untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat. Namun, pertumbuhan perkotaan yang tidak terkendali sering mengakibatkan kerusakan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan.


Oleh karena itu, pembangunan konstruksi yang ramah lingkungan semakin penting. Teknologi hijau sangat penting untuk mengubah paradigma konstruksi tradisional yang berfokus pada konsumsi sumber daya menjadi pendekatan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Teknologi ini memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien, pengurangan limbah konstruksi, dan peningkatan kualitas lingkungan bangunan. (Aritonang, 2024)


Peluang ekonomi hijau dengan teknologi menuju green jobs dapat mendukung para pekerja untuk menambah pemasukan dengan lebih cepat dan hasil panen yang baik. Perjalanan menuju ekonomi hijau memang penuh tantangan, tetapi peluang yang ditawarkan sangatlah besar. Dengan memanfaatkan teknologi secara cerdas dan bertanggung jawab, kita dapat menciptakan 'green jobs' yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem. Mari kita bergandengan tangan, berinovasi, dan bekerja sama untuk mewujudkan visi ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Rafifah Nurhimatusa’diyah


Sumber:

  1. Aritonang. (2024). TEKNOLOGI HIJAU DALAM ARSITEKTUR MEMBANGUN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN. Writebox.
  2. Erwinsyah, E. (2021). Peluang Ekonomi Hijau dan Keterampilan Hijau Menuju Netral Karbon Indonesia tahun 2060. JABE Journal of Applied Business and Economic, 159 - 181.
  3. MM, Mareta Maulidiyanti. S.Sos,. (2024). Transformasi Dan Inovasi Pendidikan Untuk Industrialisasi Dan Energi Berkelanjutan. media pustaka.
  4. Retnosuryandari. (2024, March). Ekonomi Hijau . Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada.
  5. Susila,W., & Hukom,A. (2023). Potensi Implementasi Green Economy Di Kalimantan Tengah. Jurnal Manajemen dan Ekonomi.